Sebuah tim peneliti dari Ohio University’s Heritage College of Osteopathic Medicine telah menemukan peran baru gen CIDEC manusia dalam memperbaiki disfungsi metabolisme dan kesehatan jantung. Studi mereka, yang diterbitkan di jurnal Diabetes, membahas fungsi vaskular dan hubungannya dengan penyakit metabolik seperti resistensi insulin, diabetes tipe 2, dan penyakit kardiovaskular.
Peneliti utama dan penulis senior studi ini, Profesor Vishwajeet Puri, menyatakan bahwa penemuan ini memiliki dampak yang sangat besar dan merupakan langkah maju dalam mengurangi penyakit kardiovaskular. Dia juga menekankan bahwa penyakit seperti diabetes dan obesitas tidak dapat dipisahkan dari penyakit kardiovaskular karena semuanya terkait erat.
Penemuan ini diharapkan tidak hanya membantu mengelola penyakit, tetapi juga memungkinkan penanganan dan penyembuhan penyakit serta membantu melawan gangguan terkait.
Sebuah penelitian yang dipimpin oleh Bijinu Balakrishnan, Ph.D., seorang ilmuwan di laboratorium Puri, telah mengungkapkan bahwa sel endotel, yang melapisi pembuluh darah, memiliki peran penting dalam menjaga fungsi pembuluh darah, termasuk tekanan darah. Ketidakmampuan sel endotel untuk bekerja dengan baik dikaitkan dengan disfungsi endotel, yang memiliki peran utama dalam perkembangan resistensi insulin, diabetes, penyakit kardiovaskular, dan penyakit metabolik lainnya.
Dalam penelitian ini, tim peneliti menciptakan tikus transgenik manusia yang mengekspresikan transgen CIDEC manusia, khususnya dalam sel endotel. Penggunaan tikus sebagai model memiliki peran penting dalam menentukan efek kardiometabolik dari gen manusia-CIDEC dan perannya dalam melindungi dari disfungsi metabolisme akibat obesitas.
Untuk meniru keadaan obesitas pada manusia, tikus diberi makan diet tinggi lemak. Melalui penelitian ini, tim peneliti berhasil menunjukkan bahwa tikus yang mengekspresikan CIDEC manusia dalam sel endotel memiliki kemampuan yang lebih baik untuk melindungi dari disfungsi metabolisme akibat obesitas dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
Penelitian ini memberikan wawasan baru tentang peran gen CIDEC manusia dalam memperbaiki disfungsi metabolisme dan kesehatan jantung, dan dapat membantu dalam pengembangan terapi baru untuk mencegah dan mengobati penyakit kardiovaskular dan metabolik.
Sebuah studi baru telah menemukan bahwa tikus yang dimanusiakan dengan gen manusia spesifik endotel dapat melindungi mereka dari gangguan metabolisme terkait obesitas. Tikus transgenik ini menunjukkan perlindungan terhadap resistensi insulin yang diinduksi oleh diet tinggi lemak dan memiliki tingkat lipid yang bersirkulasi lebih rendah.
Menurut peneliti Balakrishnan, temuan ini sangat menakjubkan karena menunjukkan bahwa ekspresi gen manusia pada endotel tikus dapat menghasilkan efek positif pada kesehatan tikus yang terkait dengan obesitas. Temuan ini juga membantu memperluas pemahaman kita tentang peran endotelium vaskular dalam mengatur metabolisme sistemik dan memberikan kesempatan untuk menargetkan pembuluh darah sebagai terapi untuk gangguan kardiometabolik terkait obesitas.
Penyakit kardiovaskular menjadi penyebab utama kematian di seluruh dunia dan memengaruhi kualitas hidup dan kecacatan pasien. Disfungsi endotel merupakan faktor yang signifikan dalam pengembangan dan patofisiologi kardiovaskular dan dianggap sebagai prediktor awal kejadian kardiovaskular. Oleh karena itu, temuan ini dapat menjadi dasar penting bagi pengembangan terapi baru yang berfokus pada peningkatan kesehatan pembuluh darah dan mencegah perkembangan penyakit kardiovaskular.
Sebuah tim peneliti dari Ohio University’s Heritage College telah melakukan sebuah studi yang menemukan sebuah penemuan baru tentang peran gen CIDEC dalam memperbaiki disfungsi metabolisme dan kesehatan jantung. Tim peneliti ini terdiri dari beberapa anggota, termasuk Puri, Balakrishnan, Gupta, Sharma, Slayton, Basri, Gentner, Becker, Muturi, dan Najjar. Mereka juga berkolaborasi dengan peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Boston dan Universitas Kentucky di Lexington. Studi ini didanai oleh National Heart, Lung, and Blood Institute.
Kami baru-baru ini menemukan bahwa CIDEC, yang sebelumnya diidentifikasi sebagai protein terkait lemak dalam adiposit, diekspresikan secara melimpah dalam sel endotel dan mengatur fungsinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan mekanisme aksi bagaimana CIDEC-manusia mengatur fungsi endotel dan untuk menentukan efeknya pada fisiologi seluruh tubuh.”
Bijinu Balakrishnan, Ph.D., Ilmuwan
Puri menyatakan bahwa studi ini menunjukkan kekuatan kerja tim dan kolaborasi. Dalam penelitian ini, terdapat peneliti dengan beragam latar belakang etnis, pengalaman, dan bidang keahlian, mulai dari ahli jantung, ahli biologi sel, ahli fisiologi, dan banyak lagi. Selain itu, Puri juga menyatakan bahwa melihat berbagai kontribusi dari para peneliti tersebut untuk memajukan sains dan kedokteran sungguh menggetarkan hati.
Secara keseluruhan, penemuan baru ini memiliki potensi besar dalam memperbaiki disfungsi metabolisme dan kesehatan jantung manusia, dan menunjukkan betapa pentingnya kerja tim dan kolaborasi dalam bidang sains dan kedokteran.
Balakrishnan adalah seorang ilmuwan asal India yang menempuh pendidikan di OHIO dengan tujuan mempelajari mekanisme molekuler yang terkait dengan penyakit kardiovaskular. Sebelum bergabung dengan tim di OHIO, ia telah meraih gelar doktor di bidang biologi dari Universitas Myongji di Republik Korea pada tahun 2012. Pada masa studinya di Korea, fokus utama Balakrishnan adalah menjelaskan jalur biosintetik poliketida jamur dan ia telah berhasil menerbitkan sembilan makalah ilmiah.
Setelah meraih gelar Ph.D., Balakrishnan melanjutkan pendidikannya di Mayo Clinic di mana ia memulai pelatihan pascadoktoralnya untuk mempelajari peran lipase pankreas dalam pankreatitis akut. Namun, ketertarikannya pada penyakit metabolik terkait obesitas, termasuk penyakit kardiovaskular, membawa dirinya ke laboratorium Puri di tahun 2018.
Selama tahun pertama pelatihan pasca-doktoralnya di lab Puri, Balakrishnan berhasil meraih penghargaan American Heart Association Postdoctoral Fellowship selama dua tahun. Penghargaan tersebut diberikan sebagai bentuk apresiasi atas upayanya dalam mengidentifikasi peran protein CIDEC dalam fungsi vaskular.
Dalam penelitiannya, Balakrishnan berfokus pada pengembangan pemahaman tentang bagaimana protein CIDEC dapat mempengaruhi disfungsi metabolisme dan kesehatan jantung pada manusia. Dengan bakat dan keahliannya, Balakrishnan berharap dapat memberikan kontribusi positif pada perkembangan ilmu kesehatan di masa depan.
Puri adalah Yayasan Warisan Osteopathic Ralph S. Licklider, D.O., Profesor Diberkahi Diabetes di Heritage College. Ia dikenal karena mengidentifikasi protein CIDE dan perannya dalam patogenesis dan patofisiologi obesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit kardiovaskular.