Tekno Kediri – Hipotermia adalah suatu kondisi di mana suhu tubuh turun di bawah 35 derajat Celcius. Ini berarti bahwa tubuh Anda kehilangan lebih banyak panas daripada yang dihasilkannya. Hipotermia tidak bisa dianggap enteng. Hipotermia harus ditangani sesegera mungkin, karena dapat menyebabkan disfungsi jantung dan otak. Pelajari pertolongan pertama untuk hipotermia di artikel ini.
Pertolongan pertama untuk hipotermia
Hipotermia dapat terjadi selama kontak yang terlalu lama dengan lingkungan yang dingin, seperti musim dingin, pegunungan bersalju, atau laut. Anda juga bisa mengalami hipotermia jika tenggelam atau terkena air dalam waktu lama untuk menurunkan suhu tubuh. Penurunan suhu tubuh akibat hipotermia dapat memperlambat kerja organ vital. Jika tidak segera ditangani, hipotermia dapat mengganggu fungsi jantung, otak, dan pernapasan.
Untuk membantu Anda mengatasi hipotermia dan mencegahnya bertambah parah, Anda bisa membantu dengan:
1. Kenali Gejala Hipotermia
Untuk merespons pertolongan pertama dengan cepat, pertama-tama Anda harus mengenali tanda-tanda hipotermia.
Beberapa gejala hipotermia yang paling jelas adalah:
- Tubuh gemetar,
- Kulit menjadi pucat,
- Napas tersengal,
- Badan kaku, sulit digerakkan
- Detak jantungku melambat.
Saat suhu tubuh turun, organ vital dalam tubuh tidak berfungsi secara maksimal. Salah satunya adalah kerja jantung yang terganggu oleh suhu dingin. Akibatnya, otak tidak bisa mendapatkan jumlah darah yang maksimal. Inilah sebabnya, seiring waktu, pasien hipotermia menjadi kurang responsif dan mengalami penurunan kesadaran.
Anda harus mewaspadai risiko hipotermia saat melakukan aktivitas yang menurunkan suhu tubuh Anda. Kegiatan ini termasuk mendaki gunung, berenang di laut, menyelam, dan bepergian ke daerah yang sangat dingin.
2. Pindah ke tempat yang lebih hangat
Jika Anda melihat seseorang mengalami gejala hipotermia, segera bantu orang tersebut pindah ke tempat yang hangat dan kering jika memungkinkan. Jika tempat yang hangat tidak dapat ditemukan atau pasien sulit dipindahkan, coba lindungi pasien dari angin, hujan, atau sumber suhu dingin lainnya.
Pakaian basah juga dapat memperburuk hipotermia. Sebaiknya, segera lepaskan pakaian basah dari tubuh pasien, terutama saat tubuhnya terasa semakin dingin. Jika memungkinkan, orang dihangatkan dengan menutupi diri mereka dengan selimut tebal, pakaian tebal, kantong tidur, atau apa pun yang dapat menghangatkan mereka.
Ingatlah untuk menempatkan pasien di atas permukaan yang hangat saat menangani hipotermia.
3. Gunakan kompres hangat dan kering
Cara paling penting untuk mengobati hipotermia adalah dengan menaikkan suhu tubuh. Kompres hangat dapat digunakan untuk meningkatkan suhu setelah orang tersebut dihangatkan dengan selimut atau pakaian tebal. Saat memulai Mayo Clinic, hindari mengoleskan kompres hangat ke lengan dan kaki Anda. Berurusan dengan hipotermia sebenarnya menurunkan suhu tubuh inti Anda.
Untuk membuatnya lebih efektif, letakkan kompres hangat di leher atau selangkangan tempat arteri utama berada. Kompres yang digunakan sebaiknya berupa kantong kompres kering. Hindari menggunakan kompres yang masih lembap. Jika Anda menggunakan handuk yang dibasahi air hangat untuk kompres, keringkan terlebih dahulu.
4. Hindari kontak langsung dengan Matahari
Panas meningkatkan suhu tubuh dengan cepat, tetapi kontak kulit langsung dengan orang yang mengalami hipotermia bisa berbahaya. Selain itu, hindari pemanasan cepat pada tubuh pasien, seperti merendam pasien dalam air panas. Menurut Palang Merah, ini dapat menyebabkan kulit terlalu panas atau tingkat panas yang berlebihan.
Terlalu panas dapat merusak jaringan kulit atau, lebih buruk lagi, mengganggu irama jantung (aritmia). Cara yang lebih tepat untuk mengatasi hipotermia adalah dengan mendekatkan pasien ke sumber panas. Setelah kondisi pasien membaik, Anda bisa memberi mereka minuman dan makanan hangat.
Jangan memberikan alkohol atau rokok karena dapat mengganggu sirkulasi darah yang berusaha menaikkan suhu tubuh.