TESLA AKAN INVESTASI DI INDONESIA MOBIL LISTRIK
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia menjelaskan jika Perusahaan asal dari Amerika Serikat, Tesla Inc, akan selekasnya melakukan investasi di Indonesia. Bahlil menjelaskan, CEO Tesla Elon Musk merencanakan untuk memberikan modal pada dua bidang. “Ia akan masuk pada dua sisi investasi besar. Pertama ekosistem battery mobil. Ke-2 mobilnya,” tutur Bahlil, dalam pertemuan virtual yang ditayangkan Youtube Kementerian Investasi (19/5/2022).
Walau demikian, kapan aktualisasi investasi Tesla belum juga dapat dipublikasikan. Begitu halnya jumlah investasi yang hendak masuk ke Indonesia. Masalahnya tidak ada kontrak kerja-sama yang sudah dilakukan kedua pihak. Walaupun begitu, Bahlil optimis hal itu bisa terjadi tahun ini. Awalnya, Menteri Koordinator Sektor Kemaritiman dan Investasi (Menko Marinves) Luhut Binsar Pandjaitan sudah lakukan diskusi dengan CEO Tesla Inc. Elon Musk di Giga Faktory, Austin, Texas, Amerika Serikat (25/4/2022).
Tatap muka yang sebenarnya telah diharap semenjak 2020, pada akhirnya betul-betul dapat terwujud pada April 2022. Pada posting terkini account Instagram Luhut Pandjaitan (26/4/2022), disebut dianya tidak menduga akan disambut ramah dan bersahabat oleh Elon Musk.
“Pertemuan ini memang yang pertama kalinya bagi saya dan Elon, tetapi sebetulnya komunikasi kami sudah terjalin selama dua tahun belakangan,” tulis keterangan foto tersebut.
“Selama kurang lebih satu jam, saya menyampaikan potensi bahan baku baterai kendaraan listrik yang saat ini sedang kami eksplorasi terus lewat program hilirisasi mineral,” lanjut Luhut.
Luhut juga mengatakan alasan Elon Musk tertarik investasi ke Indonesia adalah setelah mendengarkan penjelasan atau presentasinya tentang industri nikel Indonesia untuk masa depan.
TESLA BUKAN BANGUN PABRIK MOBIL, TAPI FOKUS KE BATERAI
Wawasan investasi Tesla di Indonesia nampaknya selekasnya terlaksana. Ini tersingkap melalui sebuah pertemuan yang sebenarnya telah diharap semenjak 2020, tapi pada akhirnya baru dapat terwujud pada April 2022. Walau tidak ada persetujuan apa saja, tatap muka Menteri Koordinator Sektor Kemaritiman dan Investasi (Menko Marinves) Luhut Binsar Pandjaitan dengan CEO Tesla Inc. Elon Musk terang bawa udara segar buat industri otomotif nasional. Pada posting terkini account Instagram Luhut Pandjaitan (26/4/2022), disebut masalah argumen Elon Musk tertarik dengan kerja-sama ini kali.
Luhut menjelaskan, hal tersebut muncul karena paparan dianya mengenai kekuatan besar industri nikel di Indonesia. Menurut dia, gagasan itu mengganti pemahaman Elon Musk jika investasi di Indonesia akan paling prospektif sebab menjadi supply bahan baku keperluan battery mobil listrik Tesla.
“Saya berharap ini bukanlah pertemuan kami yang terakhir dan ke depan akan ada pembahasan terkait progres perkembangan industri nikel di Indonesia yang berteknologi tinggi bisa membawa negara kita masuk kepada rantai pasok global industri kendaraan listrik,” tulis Luhut.
Sudah diketahui, gagasan Tesla ke Indonesia sebenarnya lebih cenderung untuk pembangunan infrastruktur battery, bukan membangun pabrik perakitan mobil. Sementara berkenaan pabrik mobil listrik, Tesla telah putuskan untuk produksi mobil listrik di India. Teritori Bangalore memang populer sebagai teritori hub kendaraan listrik sudah jadi pusat peningkatan.
“Enggak masalah (produksi baterai), mobil dia kan ada di mana-mana. Katakanlah mobilnya ada di Australia, ada di Amerika, Tiongkok, ada di Eropa. (Tapi) infrastrukturnya (baterai) buatan Indonesia kan bagus juga, nah itu juga perlu dikembangkan,” ujar Kukuh Kumara, Sekretaris Umum Gaikindo.
“Selama ini orang terlalu fokus pada end product-nya, tapi kalau menyiapkan charging station, apakah nanti muncul portable charging station ataupun fixed charging station kan bisa saja,” kata dia.
RENCANA TESLA MENGUNTUNGKAN INDONESIA
Pengamat otomotif dari ITB institute Teknologi Bandung Yannes Martinus Pasaribu mengungkapkan bahwa rencara Tesla akan membangun pabrik di Indonesia untuk produksi baterai jelas akan menjadi keuntungan besar untuk Indonesia.
“Jadi kalau harus pilih, mau mobilnya atau baterainya? Nah tentu kita pilih baterainya sebagai first priority. Karena kalau kita bicara soal teknologi electric vehicle atau energi bersih, itu kuncinya di penyimpanan energinya,” ucap Martinus (27/4/2022).
Martinus mengungkap beberapa alasan mengapa bila investasi ini menjadi deal akan membuat Indonesia untung banyak dalam kerja sama ini, dan bisa mengubah drastis peta ekosistem energi yang ada di Indonesia pada masa mendatang. Baterai jelas bukan sekedar hanya untuk mobil saja, bisa jadi juga akan digunakan untuk sepeda motor yang tumbuh makin pesat di Indonesia, juga untuk penyimpanan energy alternatif bagi masyarakat Indonesia.
“Kalau tiga produsen besar ini masuk (CATL, LG Chem, dan Tesla), core mereka kan di baterai, mereka akan saling adu pengaruh untuk memberikan tawaran-tawaran dengan nilai yang lebih tinggi bagi sumber daya manusia di Indonesia,” kata Martinus.
“Jadi bisnis utama kendaraan listrik itu di baterai. Kendaraan itu hanya alat untuk menggunakan energi tadi. Bisnis utamanya bukan di kendaraannya,” ucap dia.