Alasan semua game Unreal Engine memiliki protagonis botak atau mengenakan bandana
Apa kesamaan Marcus Fenix, John Dalton, atau karakter lain dalam Borderlands? Jika Anda berpikir “mereka semua muncul di game yang menggunakan Unreal Engine”, Anda benar, tetapi ada sesuatu yang lebih dari itu. Terlepas dari detail itu, mereka memiliki rambut yang sangat jarang atau mereka selalu mengenakan syal. Alasan gerombolan karakter dengan gaya ini, bukan tren, adalah karena tantangan pemrograman yang dihadapi programmer.
Kebotakan merupakan hal yang ditakuti setiap manusia selama hidupnya. Setelah memiliki beberapa rumpun rambut yang subur dan berlimpah di atap -beberapa-, banyak dari kita melihat dengan pasrah bagaimana rambut kita memutuskan untuk meninggalkan sarang dan tidak pernah kembali. Dan tidak ada yang terjadi! Di sana kita memiliki bintang-bintang hebat seperti Bruce Willis, Idris Elba, Vin Diesel atau Jason Statham yang menyebabkan kehebohan. Dengan popularitas seperti itu dari mereka yang memiliki kepala jarang, Anda akan berpikir bahwa video game juga memperkenalkan bagian mereka dari karakter alopecic untuk menarik estetika itu: badass, tangguh, dan menarik.
Botak ternyata menarik sebagai karakter utama
Ternya karakter botak ini tidak sedikit: Hitman, Kratos, Heavy dan banyak lainnya dengan karakteristik yang bersinar dalam judul mereka, tetapi ada beberapa yang bahkan dibuat ulang dengan mesin grafis yang tampaknya dapat menangani semuanya – Unreal Engine -, juga memilih untuk menjadikannya botak, atau tidak ingin memperlihatkan rambut terlalu banyak dengan menutupinya dengan sapu tangan atau bandana. Sesuatu yang pada awalnya, saya ulangi, dapat dikaitkan dengan tren bahwa “botak” lebih baik, tetapi alasannya jauh lebih biasa dan logis, dari segi desain karakter.
Elaborasi tekstur dan fisika yang mampu mereplikasi perilaku dan penampilan semua jenis rambut adalah sesuatu yang telah mendorong semua seniman grafis tiga dimensi selama animasi jenis ini ada. Faktanya, tidak sedikit contoh produksi, seperti Disney/Pixar’s Monsters Inc., yang telah menghabiskan banyak uang untuk membuat rambut atau bulu di layar terlihat senyata mungkin. Dalam kasus video game, reproduksi segala jenis yang banyak rambut selalu menjadi tugas pemrograman yang sulit dan tidak semua mesin grafis dapat, atau setidaknya tidak bisa, merender dengan baik ketika transisi dibuat dari piksel ke poligon dan tekstur 3D.
Pemilihan Karakter Botak, Menghemat Waktu Render
Tentu saja sangat menyenangkan untuk mulai melihat tekstur kulit, mata atau bagian organik lainnya yang terwakili lebih baik daripada apa yang terlihat sampai saat itu, tetapi ada sesuatu yang terus gagal: rambut. Contoh mesin yang paling banyak digunakan dan berversi adalah yang dikembangkan oleh Epic Games, Unreal Engine. Merupakan lompatan kualitatif dalam hal pemetaan, tekstur, fisika, dan AI, tetapi itu tidak dapat mewakili “rambut pantenne” di monitor kita.
Studio yang memilihnya untuk membuat game mereka di versi pertama mereka tidak menunjukkan karakter yang sangat padat. Tanpa melangkah lebih jauh, protagonis dari Unreal 2, mantan marinir John Dalton, adalah pria yang tidak bisa membanggakan rambut. Tentu saja, sebagai FPS dan protagonis yang memiliki latar belakang militer, tidak sulit untuk membenarkan tidak adanya rambut di kepalanya. Kami memiliki contoh lain di game Ubisoft Paris, XIII. Studio asal Prancis ini memilih untuk memberikan pada kreastinya sebuah estetika dengan grafik bayangan sel agar setia pada sumber aslinya, yaitu komik, meskipun itu juga bisa berfungsi untuk menutupi kekurangan mesin dengan tekstur rambut, seperti yang terlihat pada protagonis, Jason Fly. Teknik ini memudahkan untuk menyembunyikan bahwa rambut karakter lebih terlihat seperti wig yang terlalu disisir ke belakang atau dengan kilauan seperti dalam game Borderlands. ^^
