Kenali Tanda Mengantuk Saat Mengemudi
Perjalanan mudik memang menyenangkan, walau capek tapi hati gembira karena akan bertemu dengan keluarga setelah 2 tahun lamanya tidak bisa pulang kampung. Karena rasa kangen dan ingin pulang itu, banyak pemudik yang memilih menggunakan kendaraan pribadi untuk merayakan mudik lebaran pada libur hari raya Idul Fitri tahun ini. Tentu perjalanan panjang ratusan kilometer bakal mereka tempuh demi keluarga terkasih. Belum lagi tantangan medan jalur pulang yang biasanya macet karena yang pulang mudik tentu tidak sedikit. Bahkan dari laporan berita di televisi Presiden menyebutkan jumlah pemudik bisa mencapai 85 juta pemudik. Dengan kondisi tersebut, pengemudi harus meningkatkan kewaspadaan terutama sekali masalah fisik dari serangan kantuk.
Bahaya mengemudi saat mengantuk
Saat mengantuk tapi Anda tetap memaksakan diri untuk terus melanjutkan perjalanan dan mengemudikan mobil tentu sangat berbahaya sekali. Dokter Praktisi Kesehatan Tidur Dr Andreas Prasadja membenarkan pernyataan tersebut, bahkan dikatakan mengemudi saat mengantuk bisa lebih berbahaya dibanding saat pengemudi sedang mabuk ( alkohol ).
“Karena kemampuan dalam berkonsentrasi jelek, kewaspadaan buruk, respons reflek buruk,” ujar Andreas saat dihubungi Teknokdr.com, Jumat (29/4/2022).
Saat pengemudi itu mengalami microsleep atau tidur selintasan dan sedang mengemudi dalam kecepatan tinggi jelas hal ini sangatlah berbahaya. Terlebih kadang orang yang sering terserang microsleep, juga bisa terserang penyakit tidur lain yang sama berbahayanya, Seperti Hypersomnia dan Sleep Apnea.
“Orang ngantuk karena kurang tidur jelas, tapi ada orang dengan penyakit-penyakit tidur menyebabkan dia ngantuk terus, mau tidur berapa jam pun tetap enggak segar. Paling banyak sleep apnea, tandanya mengorok,” papar dia.
Mendengkur seharusnya dilarang menyetir mobil
Dokter Andreas juga mengatakan bahwa seorang yang mendengkur saat tidur mempunyai resiko kecelakaan yang lebih tinggi hingga 15 kali lipat dibandingkan seorang yang tidak mengalami sleep apnea. Karena itu, menurut aturan keselamatan, seseorang dengan penyakit sleep apnea atau mendengkur saat tidur tidak bileh mengemudi sampai dia benar-benar sembuh.Ketika seseorang merasa mengantuk saat menyetir, maka hal terbaik adalah tidur, demikian dokter Andreas menjelaskan, karena hanya tidurlah satu-satunya cara untuk menghilangkan rasa kantuk tadi. Jadi bila Anda mengantuk ketika sedang menyetir, maka lebih baik menepi dan istirahat sebentar dengan tidur setidaknya selama 30 menit.
“Idealnya (jika mengantuk) tidur sekitar 30 menit baru melanjutkan perjalanan,” jelas dia.
Ketika seseorang sudah menempuh perjalanan sekitar dua sampai tiga jam, ada baiknya pengemudi istirahat sejenak untuk sekedar meregangkan otot atau bisa dengan stretching. Hal ini akan membantu untuk mengurangi rasa kelelahan.
Ciri – ciri Pengemudi Sudah Mengantuk Parah
Biasanya orang yang sudah mengantuk parah dan sudah bisa dibilang level berbahaya adalah sering menguap dalam rentang waktu 20-30 menit, bisa lebih dari 5 kali menguap. Lalu juga pengemudi sering menyandarkan kepala ke bantalan kursi atau head rest, ini juga merupakan petunjuk kalau pengemudi sedang kelelahan atau mengantuk. Tidak menyadari kalau melanggar beberapa rambu, sampai mata ber-air, juga termasuk tiba-tiba tergugah dan merasa tidak ingat kejadian sekitar 5-10 menit yang lalu.
Setelah menempuh perjalanan selama 2 hingga 3 jam, pengemudi harus beristirahat, seperti stretching atau peregangan otot. Beberapa tanda mengantuk yang sudah berbahaya seperti menguap, menyandarkan kepala ke head rest, tidak sadar melewati beberapa rambu, mata berair, hingga tidak teringat kejadian 5-10 menit ke belakang.
“Kucek-kucek mata itu berbahaya. Nyetir tapi 5-10 menit ke belakang lupa, artinya beberapa bagian otak sudah tertidur,” papar Andreas.
Persiapan tidur yang cukup sebelum mudik lebaran
Dokter Andreas juga mengatakan bahwa sebelum mudik melakukan atau mengemudi jarak jauh, penting sekali untuk mempersiapkan diri dan melakukan beberapa pencegahan supaya jangan sampai terjadi resiko yang tinggi. Cara yang paling effisien adalah mempersiapkan tidur yang cukup sampai selama satu minggu sebelum melakukan perjalanan. Terutama semalam sebelum berangkat, ada baiknya pengemudi cukup tidur, setidaknya minimal enam jam lamanya.
“Disarankan tidak berkendara di waktu biasanya tidur, dia pasti ngantuk kan,” kata dia.
Selain itu saat mudik, jangan pernah pergi seorang diri, minimal dengan beberapa orang teman untuk bisa gantian nyetir, atau minimal sebagai teman ngobrol selama perjalanan dan membantu mengawasi kondisi jalan atau lalu lintas. Kopi ataupun minuman penambah energi sama sekali tidak membantu menurutnya.
“Bikin melek iya, tapi reflek kewaspadaan tetap nol,” pungkas Andreas.
Jadi itu tadi ya teman, ada baiknya mempersiapkan diri terlebih dahulu, dan selalu waspada di saat mengemudi. Selamat mudik lebaran 2022 ^^